Ada kalanya
kakak dan adik menekuni dunia kerja yang sama, termasuk di dalam dunia sepak
bola. Kakak dan Adik yang disatukan oleh hubungan darah terkadang harus
terpisahkan oleh jurang permusuhan selama 90 menit akibat bermain di dua klub
berbeda, bahkan tak jarang hubungan mereka harus renggang meskipun pada
akhirnya kembali harmonis, tak jarang keduanya mampu berkolaborasi dengan
sangat baik saat membela klub dan negara kelahiran. Banyak sekali saudara kandung yang namanya cukup terkenal di dunia sepakbola, sebagian bahkan
dianggap sebagai pemain-pemain legendaris.
Berikut ini ada Kakak dan Adik yang Sama-sama Berprofesi sebagai Pemain Sepakbola
1. Kolo
dan Yaya Toure
Kolo dan
Yaya Toure merupakan saudara
yang sama-sama sukses merajai Premier League, mereka sudah cukup terkenal di
persepakbolaan Inggris. Kolo yang lahir 18 Maret 1981 dan berposisi sebagai bek tengah,
sedangkan Yaya adalah adik kandung dari Kolo, lahir pada 13 Mei 1983, dia
berposisi sebagai gelandang serang.
Sang kakak,
Kolo pernah berseragam Arsenal, Manchester City, Liverpool dan sekarang Celtic. Kolo menjadi bagian dari The
Invicibles Arsenal yang menjuarai liga tanpa sekalipun tersentuh kekalahan,
sedangkan Yaya pernah bermain untuk Olympiakos, Monaco, Barcelona dan Manchaster City. Yaya menjadi pemain penting
dalam kesuksesan Barcelona. Keduanyapun pernah bermain bersama ketika di Manchaster City dan menjadi bagian dalam kesuksesan
city meraih gelar Premier League, Piala FA dan Community Shield.
Kolo memutuskan
pindah ke klub Inggris lainnya
yaitu Liverpool pada tahun 2014, dan Mereka harus berduel di Final Capital One
Cup pada Februari 2016. “Saya akan menghentikan Yaya Toure jika diperlukan, ia
adalah pemain yang berbahaya di tim Manchester City. Saya tidak akan ragu untuk
menekelnya sekalipun demi kemenangan tim,” ujar Kolo. Tetapi, Pada
Pertandingan itu yaya dan Manchaster City yang keluar sebagai pemenang lewat
drama adu pinalti, meski begitu keduanya tetap saling bercanda seusai
pertandingan. Di level timnas, dua bersaudara ini merupakan bagian penting dari Timnas Pantai Gading
yang berhasil menembus dua partai final Piala Afrika di tahun 2006 dan 2012.
2. Kevin Prince dan Jerome Boateng
Dua kakak
beradik ini merupakan saudara seayah, meskipun mereka merupakan kakak beradik, namun
mereka bermain untuk negara yang berbeda. Kevin Prince Boateng dan Jerome
Boateng tumbuh dan besar di Jerman bagian barat dan mengawali karier sepakbola
bersama Hertha Berlin, Kevin Prince Boateng pernah membela timnas Jerman Junior
namun pada tahun 2010 lalu Kevin Prince berubah haluan dan memutuskan untuk
membela negara nenek moyangnya yaitu Ghana dan sedangkan Jerome Boateng
memutuskan untuk tetap bertahan di Jerman.
Walaupun
beberapa tahun yang lalu hubungan mereka sempat renggang ketika Kevin-Prince
melayangkan tekel keras kepada Ballack yang membuat Ballack absen membela
Timnas Jerman pada PD 2010, Namun hubungan mereka kembali membaik. Kejadian
unik pun terjadi saat mereka berdua harus saling bentrok pada fase grup di
piala dunia 2010 dan 2014. Kevin Prince boateng membawa Timnas Ghana sampai ke
perempat final Piala Dunia 2010, sementara Jerome Boateng Membawa Timnas Jerman
menjuarai Piala Dunia 2014
Tak hanya di
level internasional, Boateng Bersaudara juga sering bentrok di level klub, pada
saat itu Kevin Prince Boateng masih bermain itu Schalke 04 dan Jerome Boateng
Bermain untuk Bayern Munich, yang notabene kedua klub itu rival di liga Jerman.
Dan saat ini kevin prince
Boatang Bermain untuk klub La liga Spanyol Las palmas, sedangkan Jerome boateng
tetap menjadi andalan di Bayern Munich.
3. Toni dan Felix Kroos
Toni dan
Felix Kroos merupakan saudara kandung dan mereka merupakan anak dari Roland
Kroos, pelatih klub Hansa Rostock II. Toni yang lahir 4 Januari 1990 dan Felix
12 Maret 1991, sama-sama memulai karier di klub yang berada di kota kelahiran
mereka yaitu Greifswalder, kemudian mereka hengkang ke Hansa Rostock.
Pada 2006,
Toni direkrut oleh klub terbesar Jerman Bayern Muenchen. Setelah menjalani masa-masa di
tim muda Bayern Muenchen,
Toni pun dipromosikan ke tim senior jelang musim 2007/2008. Toni sempat
dipinjamkan ke Bayern Leverkusen pada 2009 dan hanya satu tahun kroos pun
kembali ke Muenchen.
Toni menjadi pilar lini tengah Muenchen, dan Puncak prestasi pada musim
2012/2013 kala Die Roten merebut treble winners yaitu Bundesliga, DFB Pokal
serta Liga Champions. Sekarang Toni memilih bergabung dengan klub raksasa
Spanyol Real madrid, di madrid kroos pun meraih kesuksesan dengan membawa Real
Madrid menjadi klub terbaik dunia. Ketika Toni hengkang ke Muenchen pada 2006,
Felix masih bertahan di Rostock. Setelah Rostock terdegrdasi pada 2010, Felix
pindah ke Werder Bremen dan sekarang
bermain untuk union berlin. Felix belum bisa memberikan prestasi yang
signifikan untuk klub yang dibelanya.
Sementara di level timnas, Toni berhasil mebawa jerman menjuarai piala dunia
2014 dan menjadi jantung di
lini tengah timnas jerman sampai sekarang, sementara Felix hanya bermain di kancah U-16 sampai U-21. Belum pernah sekalipun Felix
bermain untuk timnas senior.
4. Rio dan Anton Ferdinand
Kakak dan
Adik ini sama-sama berposisi sebagai bek tengah. Sang kakak, Rio, menjadi salah satu
palang pintu West Ham tersukses. Kegemilangan
Rio berlanjut di Leeds United sebelum hijrah ke Manchester United. Di kubu
Setan Merah, Rio memenangkan segalanya di tingkat klub, Ia menjuarai Premier
League dan Piala Champions. Dan Rio memutuskan untuk pensiun sebagai pemain sepakbola pada 2013 lalu
setelah kontraknya habis bersama Queens Park Rangers.
Sementara
sang adik, Anton juga merupakan jebolan akademi West Ham seperti kakaknya, yang cukup sukses
bermain di tingkat klub. Anton sempat menjadi pemain reguler The Hammers
sebelum kemudian hijrah ke Sunderland. Prestasi terbaik Anton, ketika membawa
West Ham United berada diposisi runner-up Piala FA di musim 2005/2006 dan
Sekarang, Anton bermain untuk
klub Inggris Lain Yaitu Reading.
Sementara di
Level Timnas, Rio menjadi bek tengah yang sangat tangguh untuk The Three Lions,
berduet dengan John Terry. Sedangkan Anton, dia sempat memperkuat Inggris U18,
U20, dan U21. Namun, ia belum pernah dipanggil ke timnas senior Inggris.
5. Diego
dan Gabriel Milito
Keduanya
merupakan pesepakbola
top yang membela tim atas Eropa, Kakak beradik ini adalah Diego dan Gabriel Milito dari Argentina.
Mereka pernah bermain dalam satu tim saat keduanya Membela Real Zaragoza,
Gabriel pernah bermain bersama
Real Zaragoza dan Barcelona sedangkan sang kakak diego milito pernah membela
Klub Italia Genoa dan Inter Millan.
Gabriel merupakan pemain kunci dalam
beberhasilan Barcelona dibawah
pelatih Pep Guardiola pada 2007-2011, Namun, sayang Gabriel rentan cedera
sehingga menjadi pilihan kedua di kubu Blaugrana. Sementara Sang kakak, Diego
mejadi pemain kunci saat bersama Internazionale Milano. Milito menjadi penentu
kemenangan Inter saat menjuarai Liga Champions tahun 2010 saat mengandaskan
Bayern Muenchen 2-0 dan mencetak 2 gol, kemuadian Milito juga membantu Inter
Milan menjuarai Copa Italia dengan mencetak 1 gol saat Inter bersua Palermo di
final dengan skor 3-1 serta membawa inter juara Liga Italia, Pada Saat Itu
Inter Millan berhasil Meraih Treble Winner Pada 2010. Milito Bersaudara Pernah Saling bertemu di Semi Final Liga
Champions Eropa 2010, Pada
saat itu Gabriel membela FC Barcelona Sedangkan Diego membela panji
Interzionale Milan. Sang Kakak mampu unggul bersama Internazionale dengan
kemenangan agregat 3-2 atas Barcelona di Semifinal Liga Champions dan Lolos Ke
Final.
Di Timnas
Argetina Keduanya Juga pernah Bermain, Gabriel milito pernah bermain di timnas
argentina pada tahun 2000 sampai 2012 dan tampil sebanyak 42 kali dan mencetak
1 gol sedangkan sang kakak Diego milito bermain untuk argentina dari tahun 2003
sampai 2011, tampil sebanyak 25 kali dan mencetak 4 gol. Dan Sekarang Kedunya sudah memutuskan untuk
pensiun sebagai Pemain Sepakbola.
6. Filipo
dan Simone Inzaghi
Lahir di
kota Piacenza, dua bersaudara ini
sama-sama melakukan debut senior di klub Piacenza Calcio. Filippo atau lebih
dikenal Pippo yang lebih tua tiga tahun bergabung pada 1991, sedangkan Simone
pada 1994. Filippo dan Simone keduanya sama-sama bekerja sebagai seorang
penyerang.
Selama
kariernya Pippo pernah membela klub-klub besar Italia, seperti Juventus dan Ac
Milan. Bersama Juventus, Pippo
diduetkan dengan Alessandro Del Piero di lini depan Keduanya bahkan senantiasa menjadi teror bagi lini
pertahanan tim manapun di Serie A, tapi karier Pippo lebih bersinar saat pindah
ke Milan. Bermain di bawah kepimpinan Carlo Ancelotti, Pippo sukses meraih
gelar juara, salah satunya Liga Champions 2007, kemudian Fippo juga Ikut andil dalam membawa Italia
Juara Piala dunia 2006. Dibandingkan sang kakak, Simone kebanyakan bermain
dengan tim medioker seperti Sampdoria dan Atalanta dan Lazio. Karier Terbaik Simone saat memperkuat Lazio pada
1999/200. Baru satu Semusim
di kubu Biancocelesti, Simone membawa Lazio memenangi empat gelar diantaranya Piala
Super Eropa, Liga Italia, Piala Italia, dan Piala Super Italia. Simone Inzaghi sekarang menjadi
Pelatih Lazio, sedangkan Filippo Inzaghi pernah melatih Tim akademi, Primavera
Ac Millan serta Tim Utama AC Millan.
7. Ronald dan Frank De Bour
Ronald dan
Frank De Boer adalah saudara
kembar yang breprestasi di bidang sepak bola, keduanya sama-sama memulai sebagai pemain di akademi
Sepakbola Ajax Amsterdam keduanya dipromosikan ke tim utama Ajax
Amsterdam pada tahun 1988. Sang
kakak, Ronald
bermain sebagai gelandang menyerang yang bisa bermain sebagai striker, sementara
Frank adalah seorang bek.
Kakak
beradik ini menjadi bagian dari skuat Ajax yang menjuarai Liga Champions di
tahun 1995. Selain
kejayaan bersama Ajax, Ronald dan Frank De Boer juga menjadi bagian dari
Barcelona setelah diboyong
Louis van Gaal ke Barcelona dan
membuat cita rasa Belanda begitu kental di klub Catalan tersebut pada peralihan
dekade 1990-an ke dekade 2000-an dan menjadi bagian dari Barcelona yang menjuarai
La Liga di musim 1998/99.
Dibandingkan
sang kakak, Frank yang menjadi palang pintu memang sedikit lebih sukses. Frank
tampil untuk timnas Belanda sebanyak 112 kali sedangkan Ronald 67 kali.
Uniknya, keduanya sama-sama mencetak 13 gol untuk Belanda. Kemudian Frank penah membawa Ajax Amsterdam
menjuarai Eredivise sebanyak 4 kali secara beruntun sebagai pelatih, kemudian Fank pernah melatih
Inter Millan. Sedangkan
Ronald pernah menjabat
sebagai asisten Frank di Ajax.
8. Gary dan Phil Neville
Dua
bersaudara anggota Class of 92, Gary dan Phil Neville merupakan sosok yang
berpengaruh dalam kesuksesan Manchaster United di akhir 90-an dan awal 2000-an, keduanya juga merupakan bagian dari
skuat Manchester United yang meraih treble di tahun 1999. Gary lahir pada 18
Februari 1975 di Bury, Lancashire, sedangkan Phil lahir pada 21 Januari 1977. Gary berposisi
sebagai bek kanan dan Phil seorang bek dan gelandang bertahan.
Gary dan
Phil Neville adalah dua legenda Manchester United, Gary sendiri adalah legenda
Inggris yang menghabiskan
karier sepakbolanya untuk satu klub saja yaitu Manchaster United, Sementara Phil bermain
untuk United dan Everton. Sang
kakak, Gary dianggap sebagai salah satu bek kanan terbaik yang pernah dimiliki
Setan Merah. Sedangkan sang adik, Phil memiliki kemampuan versatilitas yang
membuatnya mampu bermain di banyak posisi. Phillip atau biasa disapa Pally,
terdepak dari skuad Setan Merah pada awal 2005, ia kemudian melanjutkan karier di Everton. Sejak saat itulah
ia harus berjibaku menghadapi kakak kandungnya sendiri. Di Everton, Pally sukses besar ia menjadi kapten tim dan dipanggil ke
skuad Timnas Inggris.
Keduanya Sudah memutuskan pensiun jadi
pemain sepakbola, Keduanya pernah bekerja sama saat melatih Valencia. Sekarang,
Gary adalah asisten pelatih di
manchaster united.
9. Thiago dan Rafinha Alcantara
Thiago dan Rafinha Alcantara
Merupakan Kakak-beradik yang menimba ilmu sepakbola dari akademi La
Masia, saat ini
keduanya rival dalam balutan jersey klub maupun tim nasional, keduanya Merupakan Pemain yang
Berposisi sebagai gelandang. Keduanya
merupakan anak dari Mazinho, pemain tengah Brasil saat menjuarai Piala Dunia
1994 di Amerika Serikat.
Setelah Hengkangnya Pep Guardiola Ke
Bayern Munich membuat Thiago Alcantara Mengikuti jejak Pep. Keduanya pun
harus berduel Ketika Hasil
Undian Liga Champions mempertemukan Barcelona dengan Bayern Munich. Dan si Adik pun
keluar sebagai pemenang seiring Barcelona membantai Bayern Munich 3-0 kala itu.
Kemudian dilevel internasional Thiago
lebih memilih membela Timnas Spanyol, Sedangkan Rafinha memilih seragam Timnas
Brazil. Rafinha serta ayah telah membujuk Thiago untuk membela Brazil karena
memang mereka 100% orang Brazil, namun usaha itu gagal. Thiago tetap memilih
Timnas Spanyol.
10. Fabio
dan Paolo Cannavaro
Fabio dan
Paolo Cannavaro merupakan Kakak Adik yang berasal dari kota Naples, Italia.
Keduanya sama-sama berposisi sebagai bek tengah. Fabio yang lahir pada 13
September 1973 adalah legenda tim nasional sepak bola Italia dan Juventus,
sedangkan Paolo lahir 26 Juni 1981 adalah seorang bek yang bermain di Napoli.
Fabio telah
membela sejumlah klub elite seperti Inter Milan, Juventus, Real Madrid.
Sedangkan Paolo merupakan Pemain yang masih aktif sebagai pemain sepak bola,
menjadi bek paling berpengaruh di Napoli. Sejak bergabung pada tahun 2006, dan telah bermain selama 236 penampilan dan
mengumpulkan sembilan gol untuk Partenopei. Paolo yang juga berperang sebagai
bek pengalaman di Liga Italia sukses bersama klub kota kelahirannya, Napoli.
Pada musim 2011-2012 dia memenangi Coppa Italia mengalahkan si Nyonya Tua
Juventus di final. Paolo lalu meneruskan
karienya di klub Liga Italia Sassuolo, sedangkan Fabio telah pensiun dan memilih melatih klub Arab
Saudi, Al Nassr.
Di tim
nasional, Fabio memeiliki prestasi gemilang dibandingkan sang Adik. Fabio
merupakan kapten Italia saat menjadi juara Piala Dunia 2006 serta meraih Ballon
d'Or di tahun yang sama.
11. Michael dan Brian Laudrup
Saudara
kandung ini termasuk dalam generasi emas sepakbola Denmark. Berbeda dengan
yang lain, Laudrup bersaudara memulai karier di tim berbeda, sang kakak Michael memulai karier
sepakbola di Kjobenhavns Boldklub, lalu Brian di Brondby. Michael berposisi sebagai gelandang
serang, sedangkan Brian adalah pemain yang beroperasi di sayap.
Terpaut lima
tahun, keduanya sama-sama mempunyai karier gemilang baik klub maupun tim
nasional Denmark. Semasa aktif bermain, Michael merupakan pilihan utama di
setiap tim yang dibelanya. Terhitung Lazio, Juventus, Barcelona, Real Madrid
dan Ajax Amsterdam pernah dibawanya menuju kejayaan, Michael sudah meraih total
14 trofi bergengsi. Tidak berbeda jauh dengan kakaknya, Brian pernah memperkuat
Bayern Muenchen, Fiorentina, AC Milan, Glasgow Rangers, Chelsea, dan juga Ajax.
Brian terhitung memiliki 12 trofi di level klub. Salah satu yang paling membanggakan
adalah trofi Liga Champions yang diraihnya bersama AC Milan di tahun 1994.
Di level
Timnas, dua bersaudara itu sama-sama berprestasi dengan menghantarkan Timnas
Denmark menjuarai Piala Konfederasi di tahun 1995. Namun Brian boleh berbangga
diri dengan trofi Euro yang diraihnya bersama Denmark di tahun 1992. Saat itu
Michael tidak terpilih masuk ke timnas akibat terlibat perselisihan dengan sang
pelatih, Richard Moller Nielsen.
ConversionConversion EmoticonEmoticon