1. Phil O’Donnell
Phillip
"Phil" O'Donnell (25 Maret 1972 - 29 Desember 2007) adalah seorang
pemain sepak bola Skotlandia yang bermain untuk Motherwell Sekaligus kapten tim
Motherwell (Skotlandia). Dia juga mendapatkan satu trophi internasional dan dua
kali memenangkan Skotlandia PFA Young Player of the Year Award. Ia meninggal
setelah menderita serangan jantung di lapangan pada saat bermain untuk
Motherwell melawan Dundee United pada tanggal 29 Desember 2007 dalam laga Liga
Primer Skotlandia, Sabtu 29 Desember 2007 di Fir Park.
2. Antonio Puerta
José Antonio
Puerta Pérez (26 November 1984 - 28 Agustus 2007) adalah seorang pemain sepak
bola Spanyol, yang bermain hanya untuk Sevilla FC.
Terutama
gelandang kiri yang juga bisa beroperasi sebagai serangan bek kiri, ia
meninggal pada tanggal 28 Agustus 2007, terpengaruh dengan arrhythmogenic right
ventricular cardiomyopathy, tiga hari setelah menderita serangkaian serangan
jantung selama pertandingan liga melawan Getafe CF pada tanggal 25.
3. Chaswe Nsofwa
Chaswe Nsofwa
(22 Oktober 1978 - 29 Agustus 2007) adalah seorang striker sepakbola asal
Zambia. Dia meninggal saat pertandingan pelatihan di Bersyeba, Israel.
Pada tanggal
29 Agustus 2007, ia meninggal karena gagal jantung mendadak saat mengikuti sesi
latihan melawan Maccabi Bersyeba di Vasermil Stadium. 40 menit kemudian, ia dibawa
ke Soroka Medical Center.
Ia dimakamkan pada Kamis 6 September di negara asalnya Zambia di Lusaka's pemakaman tutul Old Hill. Pemakamannya dihadiri oleh mantan presiden Frederick Chiluba serta beberapa anggota tim nasional Zambia. Sebagai tanda hormat kepadanya Hapoel Bersyeba memensiukan seragam dengan jersey nomor enam untuk menghormatinya.
Ia dimakamkan pada Kamis 6 September di negara asalnya Zambia di Lusaka's pemakaman tutul Old Hill. Pemakamannya dihadiri oleh mantan presiden Frederick Chiluba serta beberapa anggota tim nasional Zambia. Sebagai tanda hormat kepadanya Hapoel Bersyeba memensiukan seragam dengan jersey nomor enam untuk menghormatinya.
4. Hugo Cunha
Cunha memulai
karirnya di F.C. lokal Barreirense, sebagai pemuda dan awal senior. Dia membuat
debut profesionalnya di Campomaiorense SC sederhana, maka dalam divisi pertama,
pindah ke Vitória de Guimarães setelah satu musim tunggal. Setelah empat
tahun di Minho yang teratur digunakan oleh tim pertama, meskipun jarang sebagai
starter, Cunha pindah ke União de Leiria (Portugal) untuk 2004-05. Pada musim sepakbola
libur, dia meninggal mendadak saat pertandingan sepak bola bermain dengan
teman-teman, Di usia 28 Tahun.
5. Miklos Feher
Miklós
"Miki" Fehér (20 Juli 1979 - 25 Januari 2004) adalah seorang pemain
sepak bola Hungaria, yang bermain sebagai striker. Pada tanggal 25 Januari
2004, melakukan perjalanan ke Guimarães Benfica bermain melawan Vitória de
Guimarães. Masuk sebagai pemain pengganti,feher sukses menjadi pahlawan benfca
saat berhasil mencetak gol pada laga melawan Vivtoria de guimares. Sayang itu
adalah gol terakhir dalam hidupnya. Pada waktu perpanjangan waktu,sesaat
setelah ia mendapat kartu kuning tiba-tiba ia membungkuk kemudian terjatuh dan
tak sadarkan diri. Rekan tim segera bergegas untuk membantu Fehér sebelum
petugas medis tiba di lapangan. Ambulans tiba di lapangan dan Fehér dilarikan
ke rumah sakit setempat. Tapi, Tuhan berkehendak lain, Walaupun sempat mendapat
pertolongan medis,akhirnya feher meninggal beberapa jam kemudian. Disebutkan
penyebab kematiannya adalah serangan jantung. Sebagai penghormatan benfica
memensiunkan nomor 29 yang ia kenakan.
6. Marc-Vivien Foe
Marc-Vivien
Foe (1 Mei 1975-26 Juni 2003) adalah seorang pemain sepak bola internasional
Kamerun, yang bermain di lapangan tengah. Pada bulan Juni 2003, Foe meninggal
di lapangan. Dia adalah bagian dari skuad Kamerun untuk FIFA confederation cup
di perancis pada tahun 2003. Sebuah ajang yang mempertemukan antara juara di
benua masinng-masing. Pada tanggal 26 Juni 2003, Kamerun menghadapi Kolombia di
semifinal, yang diadakan di Stade de Gerland di Lyon, Perancis. Pada menit 72
pertandingan Foe jatuh di tengan lapangan, setelah pemain dan tim medis mencoba
untuk menyadarkan dia di lapangan, ia digotong dari lapangan, di mana ia
menerima CPR dan oksigen. Paramedis menghabiskan 45 menit mencoba untuk Memompa
hatinya, dan meskipun ia masih hidup setelah tiba di pusat medis stadion dia meninggal
tak lama setelah itu. Hasil otopsi menyebutkan ia terkena salah satu serangan
jantung yg bernama hypertrophic cardiomyopathy, suatu penyakit keturunan
diketahui meningkatkan risiko kematian mendadak selama latihan fisik.
Sebagai
penghormatan,namanya diabadikan menjadi nama sebuah tribun di stadio Stade
Gerland tempat dimana ia meninggal. Klubnya Manchester city memensiunkan nomor
punggungnya 23,dan membangun sebuah monumen kecil di sebuah sudut stadion city
of Manchester untuk mengenang Foe.
7. Eri Irianto
Eri Irianto
(Sidoarjo, 12 Januari 1974 - Surabaya, 3 April 2000) adalah seorang mantan
pemain Persebaya Surabaya. Wingback persebaya ini pada masanya terkenal dengan
larinya yg cepat serta tendangan geledeknya,sampai mengantarkan dia menjadi
salah satu pasukan merah putih. Sampai pada tanggal 2 april 2000 sesaat setelah
Persebaya Surabaya melawan PSIM jogjakart, Eri mengalami gagal jantung,yang
mengakibatkan dia meninggal dunia. Ia meninggal pada 3 April 2000 di RSUD dr
Soetomo, setelah runtuh dengan serangan jantung di lapangan selama pertandingan
liga melawan PSIM Yogyakarta di Stadion Gelora 10 November. Kekacauan itu nama
dari Persebaya dan sekarang "Wisma Eri Irianto". Dia memakai nomor 19
yang telah pensiun setelah kematiannya. Namanya diabadikan menjadi nama mess
pemain persebaya Surabaya.
8. Ivan “Beli” Krstic, (FK
Radnicki Niš, 30 mei 2000)
Pemain berusia
20 tahun ini menghabiskan seluruh karirnya bersama FK Radnicki Yugoslavia,
memulai karirnya sejak usia 9 tahun, dia dengan cepat menjadi pemain penting di
klubnya sampai menjadi captain team junior, sampai pada akhirnya bergabung
menjadi pemain senior dan berhasil menjadi skuad U21 Yugoslavia. Sayang
karirnya tak berlangsung lama, pada 30 mei 2000 ia tersambar petir saat sesi
latihan yg mengakibatkanya tewas seketika. Sebagai penghormatan namanya diabadikan
menjadi nama akademi usia muda FK Radnicki.
9. Serginho.
Paulo Sergio Oliveira da Silva, atau yang biasa disebut Serginho, meninggal
pada 27 Oktober 2004. Serginho yang bermain dalam laga Sao Caetano melawan Sao
Paolo itu terjatuh di atas lapangan karena terkena serangan jantung. Dalam
proses otopsi yang dilakukan tim medis, ditemukan fakta bahwa jantung pemain 30
tahun itu mengalami pembekakan karena memiliki berat 600 gram, dua kali dari
berat normal jantung manusia
10. Piermerio Morosini
Pada 14 April 2012 lalu, dunia sepak bola Italia
dirundung awan hitam setelah meninggalnya pemain bernama Piermario Morosini. Piermario
Morosini merupakan seorang pemain sepak bola Italia yang terakhir bermain
sebagai gelandang untuk Livorno, yang dipinjam dari Udinese. Ia mengalami
serangan jantung saat pertandingan pascara vs livorno pada ajang Serie B Italia.
Pada menit 31 Morosini terjatuh dilapangan dan seketika ia sudah tidak sadarkan
diri kemudian pihak medis segera memberikan pertolongan akan tetapi nyawanya
sudah tidak tertolong lagi. Dia menghembuskan nafas terakhirnya saat sedang
tampil di pertandingan tersebut.
ConversionConversion EmoticonEmoticon